PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KIMIA URINE DENGAN VARIASI JENIS PENGAWET URINE
Main Article Content
Abstract
Pemeriksaan urine terdiri dari pemeriksaan makroskopik, mikroskopik, dan kimia urine. Pemeriksaan urinalisa sebaiknya dilakukan < 2 jam setelah pengambilan sampel. Namun seringkali dengan banyaknya sampel urine yang harus diperiksa dan kondisi lainnya yang menyebabkan terjadinya penundaan pemeriksaan. Penundaan pemeriksaan urine yang dilakukan selama 2 jam tanpa disimpan pada suhu 2 – 80C sebaiknya dilakukan penambahan zat pengawet. Penambahan pengawet urine seperti formalin dan toluena diharapkan dapat menjaga kualitas hasil pemeriksaan urine selama proses penundaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan kimia urine dengan variasi pengawet. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan eksperimen dengan jumlah sampel sebanyak 15 responden. Hasil keton dan pH urine menunjukkan p value sebesar 0.000 yang berarti terdapat perbedaan signifikan hasil keton dan pH urine yang segera diperiksa, ditambahkan formalin dan ditambahkan toluena. Hal tersebut dikarenakan hasil positif palsu keton urine dapat terjadi karena pH urine yang rendah. Sedangkan parameter kimia urine yang lain menunjukkan tidak terjadi perubahan hasil glukosa, bilirubin, protein dan nitrit urine dengan tiga perlakuan yang berbeda. Hal tersebut dikarenakan bakteri dalam urine tersebut bukan termasuk bakteri fermentasi glukosa, serta hasil nitrit negatif disebabkan karena tidak ada nitrat dalam urine yang akan direduksi menjadi nitrit oleh bakteri.
Kata Kunci : Urine, Formalin, Toluena
Downloads
Article Details
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
References
Delanghe, J., Speeckaert, M. 2014. Preanalytical requirements of urinalysis. Biochemia Medica, 24(1): 89-104
Gandasoebrata, R. 2013. Penuntun Laboratorium Klinik. Edisi 15. Dian Rakyat.
Islaeli, B.N., Maruni, W.D., Yudha, A.J. 2019. Pemanfaatan Larutan Garam Natrium Klorida (NaCl) sebagai Pengawet Alternatif pada Urine untuk Pemeriksaan Urine Metode Carik Celup. Jurnal Analis Medika Bio Sains. Vol 6. No 1
Riswanto., Rizki, M. 2015. Menerjemahkan Pesan Klinis Urine. Yogyakarta. Pustaka Rasmedia.
Sanuddin, O. 2013. Antikoagulansia, Pengawet dan Sampling. (online) (Available from:https://www.google.co.id/bbc313_slide_anti_koagulansia_pengawet_dan_sampling.pdf).
Sari,N.C. 2018. Pengaruh Pengawet Formalin Terhadap Jumlah Eritrosit Pada Urin Dengan Penundaan 0 Jam, 2 Jam, dan 3 Jam (Manuskrip). Universitas Muhammadiyah Semarang