IDENTIFIKASI FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIPERJUAL BELIKAN DI PUSAT PASAR SAMBU MEDAN TAHUN 2015 IDENTIFIKASI FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIPERJUAL BELIKAN DI PUSAT PASAR SAMBU MEDAN TAHUN 2015
Main Article Content
Abstract
Bahan tambahan makanan adalah senyawa yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan dan terlibat dalam proses pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan dan bukan merupakan bahan utama. Menurut peraturan Menkes RI No. 1168 tahun 1999 tentang bahan tambahan makanan yang dilarang Pemerintah adalah formalin pada beberapa ikan asin. Cara pengambilan sampel acak.Metode penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Daerah Jalan Willem Iskandar Pasar V Barat I 4 Medan pada tanggal 29-30 Juli 2015. Setelah dilakukan pengujian secara laboratorium maka didapat hasil formalin secara kualitatif pada ikan asin dari 5 sampel adalah sampel E positif (+) mengandung formalin secara kualitatif pada ikan asin dari 5 sampel adalah sampel E positif (+) mengandung formalin sedangkan untul sampel A, B, C, dan D tidak mengandung formalin. Menurut hasil yang diperoleh dari analisa kualitatif pada sampel ikan asin ternyata sampel E tidak memenuhi syarat Permenkes No. 1168/Menkes/Per/IX/1999) sedangkan sampel A, B, C, dan D memenuhi syarat.
Kata kunci: Ikan asin, formalin, Permenkes No. 1168 tahun 1999
Downloads
Article Details
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).