PEMERIKSAAN Staphylococcus aureus PADA SUSU SAPI PERAH SEBELUM DAN SESUDAH DIOLAH DI PETERNAKAN ASAM KUMBANG MEDAN
Main Article Content
Abstract
Susu sapi perah adalah cairan yang berasal dari kambing sapi sehat, diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, kandungan alami tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun serta belum mendapatkan perlakuan apapun kecuali proses pendingan. Salah satu bakteri yang mengkontaminasi pada susu sapi adalah Staphylococcus aureus. Infeksi Staphylococcus aureus merupakan penyebab mastitis yang menimbulkan masalah kesehatan masyarakat karena susu yang berasal dari kelenjar yang terinfeksi memiliki gen enterotoksin dan dapat menyebabkan keracunan. Staphylococcus aureus mampu berkembang biak dan menyebar luas dalam tubuh dengan menghasilkan enzim koagulase sehingga bakteri ini berbahaya saat menginfeksi manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya bakteri Staphylococcus aureus pada susu sapi yang belum dan sudah diolah di Peternakan Asam Kumbang Medan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan sampel sebanyak 8 yang diperiksa sebelum dan sesudah diolah. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini di dapat 2 positif sampel susu sebelum diolah terkontaminasi Staphylococcus aureus. Sedangkan sampel yang sudah diolah tidak terdapat kontaminasi Staphylococcus aureus
Milk dairy cow is a liquid derived from healthy cows, obtained by proper milking, natural content is not reduced or added anything and has not received any treatment except the cooling process. One of the bacteria that contaminates cow’s milk is Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus infection is a cause of mastitis that causes public health problems as it comes from infected glands possessing enterotoxin genes and can cause. Staphylococcus aureus is able to multiply and spread in the body by producing coagulase enzymes so these bacteria are harmful when infecting humans. This study aimed to determine the presence or absence of cow’s milk that has not been and has been processed in Asam Kumbang Medan. This type of research is descriptive with 8 samples that are examined before and after processing. Results obtained from this study in 2 positive samples of milk before treatment were contaminated with Staphylococcus aureus. While the sample has been processed there is no contamination from Staphylococcus aureus.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
References
Anggraeni, E, D, Hidayat, Amir. n.d. “Persepsi Dan Minat Masyarakat Terhadap Konsumsi Susu.”
Badan Pusat Statistik. 2019. “Konsumsi Susu Indonesia 2019.”
Badung, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten. 2018. “Penyakit Mastitis Pada Kambing Dan Sapi.”
Chandra B. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kedokteran EGC.
Delly BJ Rumondor, Moureen Tamasoleng. n.d. Sanitasi Dan Keamanan Pangan (Penanganan Higienis Produk Olahan Hasil Ternak).
Dr. Rini Damayanti Moeljanto, Bernardinus T. n.d. Khasiat & Manfaat Susu Kambing.
Dwidjoseputro D. 2010. Dasar- Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Larasati, Savira Azhari, Sarasati Windria, and Adi Imam Cahyadi. 2020. “Virulence Factors of Staphylococcus Aureus Which Play an Important Rolein the Occurrence of Mastitis in Dairy Cattle: A Literature Review.” Indonesia Medicus Veterinus 9 (6): 984–99. https://doi.org/10.19087/imv.2020.9.6.984.
Marogna G, Rolesu S, Lollai S, Tola S, Leori G. 2010. “Clinical Findings in Sheep Farms Affected by Recurrent Bacterial Mastitis.”
Nababan, Lely Anggriani, I Ketut Suada, and Ida Bagus Ngurah Swacita. 2014. “Ketahanan Susu Segar Pada Penyimpanan Suhu Ruang Ditinjau Dari Uji Tingkat Keasaman, Didih, Dan Waktu Reduktase.” Indonesia Medicus Veterinus 3 (4): 274–82.
Navyanti F, and Retno A. 2015. “Higieni Sanitasi, Kualitas Fisik Dan Bakteriologi Susu Sapi Segar Perusahaan Susu X Di Surabaya.” Jurnal Kesehatan Lingkungan 8 (1): 36–47.
Navyanti, Feryalin, and Retno Adriyani. 2015. “Higiene Sanitasi, Kualitas Fisik Dan Bakteriologi Susu Sapi Segar Perusahaan Susu x Di Surabaya.” Jurnal Kesehatan Lingkungan 8 (1): 36–47.
Pisestyani, Herwin, Etih Sudarnika, Rachmi Ramadhanita, Abdul Zahid Ilyas, Chaerul Basri, Ardilasunu Wicaksono, Arifin Budiman Nugraha, and Mirnawati B Sudarwanto1. 2017. “Perlakuan Celup Puting Setelah Pemerahan Terhadap Keberadaan Bakteri Patogen, Staphylococcus Aureus, Streptococcus Agalactiae, Dan E. Coli Pada Sapi Perah Penderita Mastitis Subklinis Di Peternakan KUNAK Bogor.” Jurnal Sain Veteriner 35 (1): 63. https://doi.org/10.22146/jsv.29293.
Putri E. 2016. “Kualitas Protein Susu Sapi Segar Berdasarkan Waktu Penyimpanan.” Chempublish Journal.
Sharif A, Muhammad U, Ghulam M. 2009. “Mastitis Control in Dairy Production.”
Sinaga, E M. 2016. “Identifikasi Bakteri Staphylococcus Aureus Pada Susu Sapi Perah Yang Di Perjualbelikan Di Peternakan Asam Kumbang Kecamatan ….” Jurnal Mutiara Kesehatan … 1 (1). http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JMKM/article/view/78%0Ahttp://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/JMKM/article/download/78/79.