PERBEDAAN NILAI INDEKS MENTZER, HBA2 DAN STATUS BESI PADA ANEMIA DEFSIENSI BESI DAN THALASEMIA PADA PASIEN ANAK DI RSUD ULIN BANJARMASIN
Main Article Content
Abstract
Anemia defisiensi besi dan thalassemia memiliki gambaran morfologi darah hipokrom yang sama, oleh karena itu perlu dibedakan dengan dilakukannya sebuah pemeriksaan. Tujuan menggunakan menzter indeks untuk membedakan dan mendeteksi subyek yang memerlukan tindak lanjut yang tepat dan untuk mengurangi biaya yang tidak perlu. Diagnosis banding antara anemia defisiensi besi dan thalassemia didasarkan pada hasil HbA2 elektroforesis, kadar status besi berupa kadar feritin serum, Serum Iron (SI), Total Iron Binding Capacity (TIBC) dan Saturasi Transferin (ST). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan nilai indeks Mentzer, HbA2 dan Status besi antara anemia defisiensi besi dan thalassemia. Manfaat penelitian ini memberikan informasi jika pemeriksaan indeks mentzer dapat digunakan sebagai skrining awal untuk membedakan Anemia Defisiensi Besi dan Thalasemi. Jenis penelitian ini survei analitik dengan rancangan studi komparatif. Sampel diambil secara Total sampling dengan jumlah 20 pasien anak Anemia defisiensi Besi dan 20 pasien anak Thalasemia di RSUD Ulin Banjarmasin pada bulan Juli-Agustus 2022. Hasil analisis statistik menggunakan uji Independent Samples Test menunjukkan nilai signifikansi untuk menzter indeks 0,000, Total iron binding capacity 0,002 dan HbA2 0,000. Dengan menggunakan analisis uji Mann-Whitney menunjukkan nilai signifikansi pada serum iron sebesar 0,000, saturasi transferin 0,000 dan ferritin 0,000. Maka H1 diterima karena nilai sig < 0,05. Kesimpulannya penelitian ini terdapat perbedaan bermakna antara nilai indeks mentzer, HbA2, feritin, serum iron, total iron binding capacity, saturasi transferin antara pasien anemia defisiensi besi dan thalassemia pada pasien anak di RSUD Ulin Banjarmasin
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
References
Endang, W. (2016, 2 28). IDAI - Anemia Defisiensi Besi Pada Bayi Dan Anak. Retrieved February 28, 2016, from idai.or.id: m http://idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan- anak/anemia-defisiensi-besi-pada-bayi-dan-ana
Fitriany, J., & Saputri, A. I. (2018). Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Averrous, 4(2), 1-14.
Halil, F. (2019). Skrining Beta Thalasemia Minor dan Anemia Defisiensi Besi. Kieraha Medical Journal, 1(2), 1-6.
Hoffbrand , A., Peltit, J., & Moss P.A.H. (2013). Anemia Hipokrom dan penimbunan besi dalam Kapita Selekta Hematologi (4 ed.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
KEMENKES RI. (2019, mei 20). Angka Pembawa Sifat Talasemia Tergolong Tinggi. Retrieved from Kemenkes RI: www.kemkes.go.id
Kristiana, R. H., Widyastiti, N. S., & Setiawan L, E. K. (2018). Uji Sensitivitas dan Spesifisitas Mentzer Index, Red Distribution Width Index dan Green and King Index terhadap Diagnosis Thalasemia Beta Minor dan Anemia Defisiensi Besi. JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO, 7(2), 1-14.
Muhammad, A. (2005). Penentuan Defisiensi Besi Anemia Penyakit Kronis Menggunakkan Peran Indeks sTfR-F ( Determination of iron deficiency in chronic disease anemia by the role of sTfR-F index ). Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, 2(1), 9–15.
Ferdian, B.A., Rosdiana, N., dan Lubis, B. 2009. Impact of iron therapy on Mentzer index and red cell distribution width index in primary school children with iron deficiency anemia. Pediatric Indonesia. 49(4):195 – 196.
Nurbadriyah, W. D. (2019). Anemia Defisiensi Besi. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Oehadian, A. (2012). Pendekatan Klinis dan Diagnosis Anemia. Continuing Medical Education, 39(6), 407–412.
Pinilih, A., Syuhada, Mandala, Z., & Novia, D. (2020). Perbandingan Nilai Indeks Green dan King antara Anemia Defisiensi Besi dengan Thalassemia. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 397-402.
Rujito, L. (2019). Talasemia :. Purwokerto: UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN.
Syuhada, Mandala, Z., Pinilih, A., & Siregar, D. C. (2020). Nilai Indeks Shine dan LAL antara Anemia Defisiensi Besi dengan Thalassemia di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 152-158.
Bakta, IM. 2006. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC.
Regar, J. 2009. Aspek genetik talasemia. JURNAL BIOMEDIS: JBM, Vol.1, No.3. Dilihat 12 Juni 2020. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedis/article/view/829
Pratama, B., & Kurniati, I. 2019. Pendekatan Diagnosis Berbasis Molekuler pada
Pasien Talasemia. Jurnal Medula, Vol.9, No.2: 339-345. Dilihat 20 Juni 2020. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/2649
Kesuma, S., & Octavia, E. (2018). Gambaran Fraksi Hemoglobin Penderita Talasemia Menggunakan Metode Elektroforesis Kapiler. Meditory: The Journal of Medical Laboratory, 6(2), 116-124. Dilihat 10 Juli 2020. http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/M/article/view/450/143
Kusuma, W. 2016. Self Acceptance pada Remaja Penderita Thalasemia (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area). Dilihat 30 Mei 2020. http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/1859
Suryani, E., Wiharto, W., & Wahyudiani, K. N. 2015. Identifikasi Anemia Thalasemia Betha (β) Mayor Berdasarkan Morfologi Sel Darah Merah. Scientific Journal of Informatics, Vol.2, No.1: 15-27. dilihat 20 Juni 2020. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji/article/view/4525
Wijaya, L. J., Nency, Y. M., & Farida, H. 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Pasien Talasemia Mayor Anak. Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro), 7(2), 694-710. Dilihat 25 Juni 2020. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/20719
Lazuana, T. 2014. Karakteristik Penderita Thalasemia yang Dirawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-April 2014. Dilihat 4 Juni 2020. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/47106