HUBUNGAN JAMUR Candida albicans dan Aspergillus fumigatus TERHADAP PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH (BLKD) PROVINSI SULAWESI UTARA
Main Article Content
Abstract
Tuberkulosis, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis (M.tuberculosis). Indonesia terletak di daerah tropis dan memiliki kelembapan udara yang tinggi sehingga berbagai mikroorganisme dapat berkembang biak. Salah satu mikroorganisme yang banyak tumbuh di Indonesia adalah jamur. Tingginya angka kasus tuberkulosis paru turut berkontribusi terhadap tingginya angka infeksi jamur paru di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Candida albicans dan jamur Aspergillus fumigatus pada penderita tuberkulosis paru di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah (BLKD) Provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan eksperimen. Penelitian dilakukan di Balai Besar Penelitian Kesehatan Masyarakat (BLKD). Di Provinsi Sulawesi Utara, diambil 20 sampel dahak pasien tuberkulosis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat hubungan antara jamur Candida albicans pada penderita tuberkulosis paru, namun tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jamur Aspergillus fumigatus pada penderita tuberkulosis paru. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi koinfeksi Candida albicans, antara lain prevalensi tuberkulosis yang lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita, tergantung usia, lama pengobatan, dan jenis kelamin. Prevalensi meningkat seiring bertambahnya usia, dan sebagian besar pasien memiliki durasi pengobatan >2 bulan, namun untuk jamur Aspergillus fumigatus, tidak ada hubungan antara usia, jenis kelamin, dan durasi pengobatan.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
References
Ahmad Syarthibi, R. M. (2022). Identifikasi Mikosis Paru Pada Pasien Tuberkulosis Dengan Bta Positif Di Kota Jambi. Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health, 6(1), 7-8.
Angriani Fusvita, F. S. (2019). Identifikasi Aspergillus fumigatus pada Sputum Pasien Suspek TB Paru. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan, 7(1), 97-99.
Astekar M, Bhatiya P,S, Sowmya G V. (2016) Prevalence and characterization of opportunistic candidal infections among patients with pulmonary tuberculosis. Journal Oral Maxillofac Pathol 20(2), 183–9
Darsyah, M. Y. (2014). Klasifikasi Tuberkulosis Dengan Pendekatan Metode Supports Vector Machine (Svm). Statistika, 37-38.
Dewi Setiyawati, S. M. (2021). Identifikasi Jamur Pada Pasien Penderita Tuberkulosis Paru di RSUP H. Adam Malik Medan. Jurnal Kesmas Prima Indonesia, 47-48.
Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara (2018). Profil Kesehatan Sulawesi Utara. Seksi P2TP (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular).
Fadhilah, Y. S. (2022). Deteksi Jamur Pada Sampel Sputum Penderita Tuberkulosis Paru. Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran, 2(3), 208-213.
Farooq, S., Mir, S. A., Shah, M. A., & Manickavasagan, A. (2022). Chapter 2 - Extraction techniques. In S. A. Mir, A. Manickavasagan, & M. A. Shah (Eds.), Plant Extracts: Applications in the Food Industry, 23–37.
Jasminka Talapko, M. J. (2021). Candida albicans—The Virulence Factors and Clinical Manifestations of Infection. journal of Fungi, 1-3.
Suraini, A. S. (2023). Prevalence Of Candida albicans Saliva Of Diabetes Melitus Patients In Mohhamad Natsir Hospital Solok City. Bioma : Jurnal Biologi Makassar, 8(1), 53-59.
Urip, Y. J. (2021). Studi Jamur Aspergillus fumigatus Di Pasar Cakranegara Kota Mataram Penyebab Penyakit Aspergillosis Menggunakan Media Pertumbuhan Potato Dextrose Agar. Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi, 9(2), 632-636.
Yunan Jiwintarum, U. A. (2017). Media Alami Untuk Pertumbuhan Jamur Candida Albicans Penyebab Kandidiasis Dari Tepung Biji Kluwih (Artocarpus Communis). Jurnal Kesehatan Prima, 159-161