DETEKSI DINI STUNTING DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DI DESA DURIN TONGGAL, PANCUR BATU, SUMATERA UTARA

Main Article Content

Siska Evi Martina
Rinco Siregar

Abstract

Latar belakang: Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan pada anak balita akibat kurang gizi kronis sehingga anak terlibat lebih pendek dari pertumbuhan usianya. Hal tersebut akan berdampak pada perkembangan anak, maka pemantauan pertumbuhan dan perkembang balita sangat penting dilakukan untuk mengetahui hambatan pertumbuhan (growth faltering) sejak dini. Salah satu desa yang sulit dijangkau membuat masyarakat kurang informasi tentang stunting dan tidak menyadari situasi pertumbuhan dan permbangan anak mereka. Tujuan: kegiatan ini untuk mendeteksi secara dini stunting pada anak usia dibawah lima tahun (Balita) di Desa Durin Tunggal dan memberikan informasi penting tentang stunting. Metode kegiatan yang dilakukan adalah pengukuran tinggi Badan dan Berat Badan yang dikonversi dengan nila Z sesuai acuan kementrian kesehatan Republik Indonesia dan juga diberikan pendidikan kesehatan tentang stunting atau mayarakat mengenal dengan sebutan kerdil. Hasil: Sebanyak 18 ibu dengan anak balita mengikuti kegiatan dengan aktif dan 22 balita dilakukan deteksi stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukan mayoritas masyarakat tidak memahami tentang stunting dan 54,5 % balita laki-laki yang diukur tinggi badan dan berat badan. Mayoritas balita yang dideteksi usia 4-5 tahun (63,6%) dan 2-3 tahun sebanyak 36,4%. Hasil pengukuran menunjukan 86,4 % balita tidak mengalami stunting namun ditemukan 13,6 % balita stunting. Kesimpulan: Maka hal ini perlu menjadi perhatian khusus supaya ibu-ibu bisa menyadari pertumbuhan anaknya dan memberikan asupan nutrisi yang baik untuk mencegah stunting.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan Masalah Stunting di Indonesia. https://p2ptm.kemenkes.go.id , Diakses pada Oktober 2019.
Kusuma, K.E., & Nuryanto. (2013). Fakktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-3 Tahun. Journal of Nutrition College. Vol 2(4), 10-19. https://ejournal3.undip.ac.id
Sarwani, D., Nurhayati, N., & Supriyanto. (2014). Efektifitas Ceramah terhadap Pengetahuan Kader Kesehatan tentang Penyakit Talasemia di Kecamatan Pekuncen dan Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. Kesmas, 8(1), 29–36. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.12928/kesmas.v8i1.1038
Setiawan, E., Machmud, R., & Masrul, M. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol 7 (2), 275-284. https://jurnal.fk.unand.ac.id
WHO. (2013). Child Growth Indicators and Their Interpretation. http://www.who.int/%0Anutgrowthdb/about/introduction/en/%0Aindex2.html. Diakses tanggal 3 April 2019
WHO. (2018). Child Growth Indicators and Their Interpretation. http://www.who.int/%0Anutgrowthdb/about/introduction/en/%0Aindex2.html. Diakses tanggal 3 November 2019