PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT DAUN BELUNTAS (Plucea indica Less.) BERKHASIAT SEBAGAI PENCEGAH BAU BADAN

Main Article Content

Eka Margaret Sinaga
Vivi Purwandari
Dicky Yuswardi Wiratma

Abstract

Bau badan merupakan salah satu masalah yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Bau badan dapat diakibatkan beberapa faktor seperti genetik, emosional, makanan, dan berat badan. Keringat apokrin mengandung lemak dan protein, yang apabila di uraikan oleh bakteri akan menimbulkan bau yang tidak enak, bau inilah yang di kenal bau badan. Salah satu alternatif bahan alami yang dapat digunakan untuk mengatasi bakteri bau badan adalah tanaman beluntas. Daun beluntas dapat dikonsumsi oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Daun beluntas mengandung senyawa flavonoid dan alkaloid yang berkhasiat sebagai antibakteri. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat  ini dilakukan untuk memberikan informasi dan edukasi daun beluntas (plucea indica less.) berkhasiat sebagai pencegah bau badan. Hasil kegiatan pelaksanaan program pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan kepada masyarakat manfaat daun beluntas (plucea indica less.) berkhasiat sebagai pencegah bau badan. Daun beluntas yang selama ini dijadikan tanaman pagar halaman rumah masyarakat. Daun beluntas memiliki aktivitas antimikroba terhadap berbagai macam bakteri. Cara pemanfaatannya dengan meminum air rebusan daun beluntas atau digunakan sebagai lalapan. Sehingga masyarakat mudah untuk mengkonsumsinya untuk mencegah bau badan menggunakan bahan alami. Kesimpulan bahwa penyuluhan terlaksana sesuai pelaksanaan dan rencana, mendapat   sambutan yang baik dari pemerintah setempat Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor. Masyarakat sekitar mendapatkan informasi serta pengetahuan dan menerapkan informasi tersebut bagi keluarga.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Agoes, A. (2010). Tanaman Obat Indonesia, Jakarta.

Ardiansyah, L. Nuraida & A. Nuri. (2003). Aktivitas anti mikroba ekstrak daun beluntas (Plucea indica L) dan stabilitas aktivitasnya pada berbagai konsentrasi garam dan tingkat pH. Jurnal teknologi dan industri pangan 18 (2).

Dalimartha, Setiawan. (2006). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Endarti ,E.Y.Sukandar, I,soediro. (2004). Kajian aktivitas bakteri penyebab bau badan.

Koirewoa,Y,A.,F. Fatmawati, W.Wiyono. (2012). Isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dalam dau beluntas (Plucea indica L).(skripsi). FMIPA Universtas sam ratulangi,Manado.

Nikham . (2006). Kepekaan Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa Terhadap Infusa Daun Legundi (Vitex trifolia Linn). Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, Batan.

Purnomo, M. (2001). Isolasi flavonoid dari daun beluntas (Pluchea indica Less) yang mempunyai aktivitas antimikroba terhadap penyebab bau keringat secara bioutografi (Thesis). Surabaya: Universitas Airlangga.