Pelatihan Pengembangan Diri Dan Berpikir Kritis Pada Sekami Remaja Kam Di Era 4.0
Main Article Content
Abstract
Pada zaman yang semakin berkembang ini banyak remaja belum dapat mencapai kemampuan berpikir kritis. Era revolusi industri 4.0 merupakan era informasi dan teknologi, dengan perubahan yang cepat, pertambahan yang signifikan dalam lingkungan masyarakat sebagai akibat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta pengetahuan yang membeludak. Keterampilan berpikir kritis yang baik perlu dimiliki anak dan remaja. Peserta yang memiliki keterampilan berpikir kritis, dapat menjadi terampil dalam memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, membuat penjelasan dan untuk kegiatan akademis di sekolah lebih bisa berinteraksi dengan orang lain. Berpikir merupakan salah satu aktivitas mental yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Berpikir terjadi dalam setiap aktivitas mental manusia yang berfungsi untuk memformulasikan atau menyelesaikan masalah, membuat keputusan serta mencari alasan.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Janet, B. M., dkk. (2001). The Influence of a Baccalaureate Program on Traditional, RN-BSN, and Accelerated Students' Critical Thinking Abilities. Holistic Nursing Practice. 15 (3), 4-8.
Kuhn, D. (2007). How to produce a high-achieving child. Phi Delta Kappan, 88(10), 757-763.
Papalia, D. E., Old S. W., & Feldman R. D. (2008). Psikologi perkembangan. Jakarta: Prenada Media Group.
Sukmadinata, N. S. (2013). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Supriatna, M. (2010). Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi: Orientasi Dasar Pengembangan Profesi Konselor. Bandung: RajaGrafindo Persada.
Zoller, U., Ben-Chaim, D., Ron, S., Pentimalli, R., & Borsese, A. (2000). The disposition toward critical thinking of high school and university science students; An inter-intra Israeli–Italian study. International Journal of Science Education, 22(6), 571–582.