Terapi Aktivitas Kelompok (Tak) Pada Lansia Dengan Penurunan Fungsi Kognitif Di Yayasan Taman Bodhi Asri
Main Article Content
Abstract
Lansia dapat dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Proses menjadi lansia merupakan proses alamiah yang dapat terjadi pada setiap orang. Dimana keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual. Aspek yang juga mengalami penurunan secara degenerative adalah fungsi kognitif (kecerdasan/pikiran). Salah satu contoh gangguan degeratif kognitif pada lansia adalah demensia. Demensia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari. Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas diguanakan sebagai terapi dan kelompok diguanakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat lansia melatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif. Setelah dilakukannya Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Tebak Gambar dan oper bola diharapakan dapat mempertahankan daya ingat dan konsentrasi lansia, kemampuan motorik, kognitif, dan bahasa yang lebih kompleks.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Alhawari, V., & Pratiwi, A. (2021). Study Literature Review: Pengaruh Efektivitas Terapi Aktivitas Kelompok Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia. Jurnal Kesehatan, 10(1), 82-90.
Darmojo, R. (2015). Buku ajar geriatri (ilmu kesehatan lanjut usia )Jakarta:FKUI.
Kementerian Kesehatan RI. 2021. Lansia Bahagia Bersama Keluarga. https://www.kemkes.go.id/article/print/21061700001/lansiabahagiabersama-keluarga.html
Keliat, B. (2014). Terapi Aktivitas Kelompok (B. Angelina, Ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Kholifah, S. N. 2016. Keperawatan Gerontik, Kementerian Kesehatan RI Pusdik SDM Kesehatan. Jakarta.
Muliatie, Y. E., Jannah, N., & Suprapti, S. (2021). Pencegahan Demensia/Alzheimer Di Desa Prigen, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 4, 379-387.
Pambudi, W. E., Dewi, E. I., & Sulistyorini, L. (2017). Pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi (taks) terhadap kemampuan interaksi sosial pada lansia dengan kesepian di pelayanan sosial lanjut usia (pslu) jember (the effects of socialization group activity therapy (sgat) toward ability of social intera. Pustaka Kesehatan, 5(2), 253-259.
Riyadi, Sujono dan Teguh, Purwanto.(2009). Asuhan keperawatan jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sigalingging, G., Nasution, Z., Pakpahan, H. M., & Tafonao, N. (2021).Penerapan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Dan Senam Lansia Sebagai Upaya Pengendalian Demensia Pada Lansia. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 4(4), 867-873.
Sunaryo, Wijayanti, Rahayu. (2016). Asuhan Keperawatan Gerontik.Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.
Sweetasari, A. G., Dikot, Y., Djajasasmita, D., Lesmana, S., Dessy, D., & Fuadi, L. N. (2022).Sosialisasi dan Pelatihan Pemeriksaan Fungsi Kognitif untuk Deteksi Dini Penyakit Demensia pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wilayah Dinkes Kota Cimahi. Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma, 3(2), 178-186.
Wahyuni, Tur. 2017. Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Terhadap Penurunan Tingkat Depresi Pada Lansia Di Panti Wredha Budhi Dharma Ponggalan Umubulharjo. Yogyakarta.
https://www.kemkes.go.id/article/print/22111500004/2022-lansia-berdaya-bangsa-sejahtera.html