Edukasi Pencegahan Keracunan Makanan Jajanan Pada Anak Di SD Swasta Amal Luhur Medan
Main Article Content
Abstract
Anak sekolah sering membeli jajanan sembarangan, memilih jenis makanan yang menarik dengan kualitas jajanan yang rendah yang dapat menimbulkan gangguan pada pencernaan anak. Menurut data BPOM tahun 2019, sekitar 40-45% jajanan anak sekolah tidak memenuhi syarat. Makanan jajanan yang mengandung zat berbahaya dan tercemar oleh mikroba dapat menimbulkan reaksi akut pada tubuh, seperti diare, batuk, alergi, kesulitan buang air besar atau bahkan keracunan. Perilaku konsumsi makan seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan dan penerapan dalam memilih makanan. Syarat makanan jajanan yang dikonsumsi oleh anak-anak harus sehat dan aman. Makanan jajanan yang sehat dan aman adalah makanan yang bebas dari bahaya fisik, cemaran bahan kimia dan bahaya biologis. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mencatat 14,7% jajanan yang berada di lingkungan sekolah mengandung bahan berbahaya seperti boraks, rhodamine B, formalin, dan methanyl yellow. Hal ini tentunya menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian dari semua pihak. Zat-zat aditif yang terakumulasi dalam tubuh anak akan menimbulkan penyakit berbahaya bagi tubuh anak serta dapat mengakibatkan keracunan makanan bahkan dapat menyebabkan kanker. Perlu dilakukan edukasi pencegahan keracunan makanan pada anak sekolah khususnya dalam hal pemilihan jajanan sehat.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Aini, S. Q. (2019). Perilaku Jajan Pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan Dan IPTEK, 15(2), 133–146. https://doi.org/10.33658/jl.v15i2.153
Anggiruling, D. O., Ekayanti, I., Khomsan, A., Masyarakat, D. G., Manusia, F. E., & Bogor, I. P. (2019). Analisis Faktor Pemilihan Jajanan , Kontribusi Gizi dan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Factors Analysis of Snack Choice , Nutrition Contribution and Nutritional Status of Primary School Children. Jurnal MKMI, 15(1), 81–90.
BPOM. (2020). Laporan Tahunan 2020. Badan Pengawasan Obat dan Makanan.
Febryanto, M. (2017). The Relationship between Knowledge and Attitude with Behavior of Snack Consumption in MI Sulaimaniyah Jombang. Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery), 3(1), 51–59.
Mustika, S. (2019). Keracunan Makanan : Cegah, Kenali, Atasi. Malang : Tim UB Press
Permenkes RI No. 2 Tahun 2013. Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/172125/permenkes-no-2-tahun-2013
Rohmatillah, & Saputri, A. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Pemilihan Makanan Jajanan Dengan Kejadian Diare Pada Siswa Sdn Ciputat 01. 1–64.
Sajiman, N. (2015). Kajian Bahan Berbahaya Formalin, Boraks, Rhodamin B dan Methalyn Yellow Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah di Banjarbaru. Jurnal Skala Kesehatan, 1. https://www.ejurnalskalakesehatan-poltekkesbjm.com/index.php/JSK/article/view/14-19
Sari, D. P., Nyorong, M., & Nasution, Z. (2022). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Perilaku Pencegahan Jajan di Luar Kantin Sekolah Dasar Negeri 060925 Kecamatan Medan Amplas The Effect of Counseling on the Behavior of Preventing Snacking Outside the State School Cateria 060925 Medan Amplas Distric. Journal of Healtcare Technology and Medicine, 8(1), 275
Usmayanti, H. P., Haryanto, H., & Pratama, K. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas 5 (Lima) SD Negeri 21 Sungai Raya Tentang Jajanan Sehat. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan, 11(1), 6–11. https://doi.org/10.54630/jk2.v11i1.113