PEMERIKSAAN JAMUR PENYEBAB TINEA UNGUIUM PADA KUKU KAKI PETANI DI DESA BLANG PANAS KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH

Authors

  • Yunita Purba Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Janno Sinaga Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Sheli B Ayu Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Denrison Purba Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Erlan Aritonang Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Keywords:

Fungus that causes Tinea unguium, Farmer's toenails

Abstract

Tinea unguium adalah kelainan pada kuku yang disebabkan oleh infeksi jamur. Infeksi ini menyebabkan kuku menjadi lebih tebal, terangkat dari tempat perlekatannya, pecah-pecah, tidak mengkilat dan berubah warna menjadi kuning hingga hitam serta dapat mengeluarkan bau busuk dan dapat terjadi infeksi sekunder oleh bakteri. Tinea unguium umumnya disebabkan oleh jamur golongan Dermatofita genus Trychophyton, Microsporum dan Epidermophyton. Infeksi ini menyerang seseorang yang bekerja dilingkungan yang kotor dan lembab seperti petani. Petani bekerja disawah yang selalu bersentuhan dengan tanah, air, lumpur dalam waktu yang lama tanpa menggunakan pelindung diri seperti sepatu boots untuk melindungi kaki dan kurang memerhatikan kebersihan kuku sehingga kotoran akan mengendap pada kuku. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa jamur penyebab Tinea unguium pada kuku kaki petani di desa Blang panas, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah. Jenis penelitian ini yaitu Deskriptif Kualitatif dengan metode kultur pada media Saboroud Dextrose Agar (SDA). Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas Sari Mutiara Indonesia pada bulan Januari 2024 - Juni 2024. Populasi penelitian ialah 20 orang petani. Sampel penelitian sebanyak 10 orang petani. Hasil pemeriksaan ditemukan 60% penderita positif terinfeksi oleh jamur Tricophyton mentagrophytes dan Epidermophyton floccosum dari golongan jamur dermatofitadan 2 orang penderita terinfeksi dengan jamur kontaminan yaitu Aspergillus niger dan Penicillium sp.Disarankan kepada para pekerja untuk lebih memperhatikan kebersihan kuku setelah bekerja membersihkannya dengan sabun atau cairan desinfcktan lainnya dan menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Suryani, Y., Taupiqurrahman, O., & Kulsum, Y. (2020). Mikologi. Padang : PT. Freeline Cipta Granesia.

Nurfadila, A dkk. 2021. “Gambaran Keberadaan Tinea Unguinum pada Kuku Kaki Petani Padi di Kelurahan Sungai Selincah Kecamatan Kalidoni Kota Palembang Tahun 2018”. Palembang : Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science.

Septika, Ikka. 2020. “Gambaran Keberadaan Tinea unguinum pada Kuku Petani di Indonesia Tahun 2015-2019”. Palembang : Poltekkes Palembang.

Siregar, R. (2019) Penyakit Jamur Kulit. Jakarta: EGC.

Downloads

Published

2021-03-18