Edukasi Pola Makan Dan Diet Pada Lanjut Usia Dengan Hipertensi) Di Klinik Nusantara Kesehatan

Authors

  • Darwita Juniati Barus Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Desy Lustiyani R Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Henny Arwina Bangun Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Febriyanti Lahagu Universitas Sari Mutiara Indonesia

Keywords:

Education; Diets; Hypertension

Abstract

Secara global angka kehidupan lansia di dunia akan terus meningkat dimana proporsinya diperkirakan meningkat menjadi 22% pada tahun 2050 (WHO, 2018). Untuk Indonesia sendiri berdasarkan data tahun 2015 menduduki urutan ke 9 dengan jumlah 8,2%   dan diperkirakan akan mencapai 13,2% pada tahun 2030. Hasil sensus penduduk tahun 2020 menunjukkan bahwa jumlah penduduk lansia di Indonesia meningkat menjadi 25.901.900 (9,78%) di tahun 2020 dari 7,59% pada tahun 2010. Kondisi ini menunjukkan bahwa pada tahun 2020 Indonesia berada dalam masa transisi menuju era penuaan populasi (Ageing population) yaitu ketika presentase penduduk usia 60 tahun ke atas mencapai lebih dari 10% (BPS, 2020). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018) hipertensi di Indonesia mengalami peningkatan dari 25,8 % di tahun 2013 menjadi 34,1 % di tahun 2018.  Untuk mengatasi penyakit hipertensi ini perlu diberikan pemahaman kesehatan kepada lansia dan masyarakat tentang pola makan dan diet sehat hipertensi. Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada Masyarakat, melalui upaya pemberdayaan upaya kesehatan secara mandiri dengan rutin mengukur tekanan darah dan peningkatan pengetahuan/edukasi tentang pola makan dan diet sehat  yang dapat dilakukan secara tepat guna oleh penyandang hipertensi hususnya dan masyarakat pada umumnya. Kesimpulan perubahan perilaku lansia terhadap pola hidup sehat dalam mengontrol tekanan darah dipengaruhi oleh pengetahuan dan juga dukungan dari keluarga serta tim kesehatan yang bergerak dimasyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aminuddin, A., Sudarman, Y., & Syakib, M. (2020). Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Setelah Diberikan Terapi Akupresur. Jurnal Kesehatan Manarang, 6(1) : 57. https://doi.org/10.33490/jkm.v6i1.119

Damanik, H., & Ziraluo, A. A. W. (2018). Pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Rsu Imelda. Jurnal Keperawatan Priority, 1(2), 96–104.

Dinas Kesehatan Republik Indonesia Pedoman Teknis Penemuan dan Tata Laksana Penyakit Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Tiga. (2009).

Erna. (2000). Gerakan Nasional Pemberdayaan Lanjut Usia. http://www.republika.go.id

Hartono, R. I. W. (2012). Akupresur Untuk Berbagai Penyakit. Yogyakarta : Rapha Publishing. Hasanah., & Ekawati, D. (2016). Pengaruh Terapi Akupuntur Pada Pasien Hipertensi Di Balai

Hastuti, R. T., & Insiyah. (2015). Penurunan Tekanan Darah Dengan Menggunakan Tehnik Nafas Dalam ( Deep Breathing ) Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, 4(2), 130–135.

Permenkes RI No. 65 (2013). Tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan. Jakarta : Kementrian kesehatan RI.2013.

Pujiastuti, R. S. E., Sawab, S., & Afiyati, S. Z. (2019). Pengaruh Terapi Yoga Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Perawat Indonesia, 3(1), 36. https://doi.org/10.32584/jpi.v3i1.181

Rezky, R. A., Hasneli, Y., & Hasanah, O. (2015). Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer. In Jom (Vol. 2, Issue 2). https://kulon2.undip.ac.id/pluginfile.php/500/mod_resource/content/1/Pengaruh terapi pijat terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi.pdf

Word Health Organizing (WHO) 2019, A global brief on hypertension : silent killer, global public health crisis. 2019

Downloads

Published

2024-08-07