IDENTIFIKASI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) DI SAYURAN SELADA YANG TERDAPAT PADA MAKANAN BURGER DI KOTA MEDAN
Main Article Content
Abstract
Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) masih merupakan endemik di banyak daerah di dunia, terutama di negara yang sedang berkembang dengan sanitasi lingkungan dan kebersihan diri yang sangat kurang. Berdasarkan data dari World Health Organization, lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia terinfeksi STH.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan eksperimental untuk mengetahui identifikasi hasil analisa jenis dan prevalensi telur Soil Transmitted Helminths (STH) di selada yang terdapat pada makanan burger. Dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia Medan. Waktu penelitian pada bulan November tahun 2017. Objek penelitian adalah selada yang terdapat pada makanan burger yang diperoleh dari 11 pedagang burger di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 11 sampel sayur selada yang diperiksa, ditemukan 4 sampel (36,36%) positif mengandung telur Soil Transmitted Helminths (STH).
Kontaminasi telur STH pada sayur selada dipengaruhi oleh proses pencucian dan penyimpanan selada. Selada tidak dicuci satu per satu terutama di air mengalir, tetapi hanya direndam saja. Penyimpanan juga ada yang disimpan di dalam lemari pendingin dan ada yang hanya diletakkan di luar lemari pendingin. Jika disimpan di lemari pendingin selada tidak tersimpan dalam wadah yang baik, memungkinkan terjadinya kontaminasi silang dengan bahan pangan lain yang disimpan di lemari pendingin.
Untuk itu kepada penjual burger dan masyarakat agar dalam melakukan pencucian sebaiknya dilakukan dengan cara melepaskan satu per satu daun selada dari batangnya dan mencucinya dibawah air yang mengalir agar telur cacing dan kotoran lainnya yang melekat pada sayur selada dapat terbuang bersama aliran air tersebut. Bagi konsumen burger, agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi burger yang menggunakan selada karena selada yang tidak dicuci dengan bersih memungkinkan masih terdapatnya telur cacing di sayur selada sehingga dapat menyebabkan kecacingan.