Perbedaan Berkumur Susu Sapi Dan Susu Kedelai Murni Terhadap Penurunan pH Saliva Pada Mahasiswa Angkatan 2018 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prima Indonesia

Authors

  • Susiani Tarigan L2 Dikti Wil. I Sumut

Abstract

Latar Belakang: Saliva berperan dalam proses terjadinya karies gigi. Karies gigi adalah penyakit infeksi yang dihasilkan dari interaksi bakteri. Rendahnya sekresi, kapasitas dan buffer saliva menyebabkan berkurangnya kemampuan saliva dalam membersihkan sisa makanan. Susu sapi dan susu kedelai ini dapat menyebabkan perubahan pada derajat keasaman (pH) saliva karena susu mengandung beberapa zat asam. Penyebab penurunan dari pH saliva salah satunya mengkonsumsi susu sapi murni dan susu kedelai murni. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan penurunan pH saliva dengan berberkumur susu sapi dan susu kedelai murni. Metode Penelitian: Metode yang dipakai yaitu cross sectional dengan menggunakan rancangan design pre test dan post test design. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan bahwa nilai mean pH saliva sesudah berberkumur susu sapi adalah sebesar 1.0752 + 0.41247 sedangkan nilai mean pH saliva sesudah berberkumur susu kedelai adalah sebesar 0.5632 + 0.66572. dengan demikian terbukti bahwa penurunan pH saliva lebih signifikan setelah berberkumur susu sapi dari pada susu kedelai. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa ada pengaruh signifikan pada penurunan pH saliva antara susu sapi dan susu kedelai ( p = 0.000) p < 0.05. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa berberkumur susu sapi dan susu kedelai murni dapat menurunkan pH saliva. Penurunan pH saliva lebih signifikan setelah berberkumur susu sapi daripada berberkumur susu kedelai.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2019-06-12

How to Cite

Tarigan, S. (2019). Perbedaan Berkumur Susu Sapi Dan Susu Kedelai Murni Terhadap Penurunan pH Saliva Pada Mahasiswa Angkatan 2018 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prima Indonesia. JURNAL MUTIARA KESEHATAN MASYARAKAT, 4(1), 33–39. Retrieved from http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/837