JURNAL MUTIARA KESEHATAN MASYARAKAT http://114.7.97.221/index.php/JMKM <p style="text-align: justify;">Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat merupakan jurnal yang dipublikasikan oleh Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia sejak 8 Juni 2016 dengan SK no. 0005.25278185/JI.3.1/SK.ISSN/2016.06. Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat dipublikasikan dua kali dalam setahun yakni di bulan Juni dan Desember.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>ISSN: 2527-8185 (media online).</strong></p> en-US hanapurba29@gmail.com (Hana Ike Dameria Purba) rasyidridlo29@gmail.com (Muhammad Rasyid Ridlo) Tue, 24 Dec 2024 11:23:30 +0000 OJS 3.3.0.13 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI KAMPUNG KB http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5444 <p><strong>Latar belakang</strong>: Stunting pada balita di Indonesia disebabkan oleh kekurangan gizi dan lingkungan yang tidak sehat. Perilaku hidup bersih dan tidak sehat seperti akses sanitasi dan praktik cuci tangan, penting dalam memberikan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat kepada orang tua guna meningkatkan kesehatan keluarga dan mencegah stunting.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat orang tua dengan kejadian stunting pada balita di Kampung KB.</p> <p><strong>Metode</strong>: Jenis penelitian ini deskriptif observasional dengan desain cross <em>sectional</em>. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu 208 balita dengan sampel 69 balita berisiko stunting di Kampung KB. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Variabel bebas meliputi ketersediaan jamban sehat, air bersih, praktik cuci tangan pakai sabun (CTPS), kondisi fisik rumah, dan riwayat penyakit infeksi. Variabel terikat yaitu kejadian stunting pada balita. Pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuesioner dan observasi ke rumah responden. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Ditemukan 27,5% balita mengalami stunting. 81,2% responden memiliki jamban kurang baik dan 73,9% tidak memenuhi syarat untuk sumber air MCK. Penerapan CTPS sebanyak 97,1%, sebanyak 26,1% rumah tidak memenuhi syarat dan 47,8% responden memiliki riwayat infeksi.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Sanitasi buruk dan penyakit infeksi berkontribusi pada stunting di Kampung KB, meskipun ibu sudah menerapkan CTPS dengan baik. Peningkatan akses sanitasi dan pendidikan kebersihan penting untuk menurunkan stunting, dengan penelitian lanjutan untuk intervensi yang lebih spesifik</p> Dimas Budi Pramono, Elly Trisnawati, Indah Budiastutik, Marlenywati Copyright (c) 2024 Dimas Budi Pramono, Elly Trisnawati, Indah Budiastutik, Marlenywati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5444 Mon, 23 Dec 2024 00:00:00 +0000 HUBUNGAN USIA, MASA KERJA, DAN SHIFT KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA DI PT. TPC INDO PLASTIC AND CHEMICALS GRESIK http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5427 <p><strong>Latar belakang</strong>: Kelelahan kerja dalam sektor industri menjadi salah satu masalah penting dikarenakan dapat mengakibatkan turunnya konsentrasi baik pekerjaan maupun terhdap faktor keselamatan yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja. Masa kerja, usia, bahkan <em>shift</em> kerja yang belum memenuhi standar menjadi salah satu faktor kelelahan kerja.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Penelitian di PT. TPC Indo Plastic and Chemicals dengan tujuan menganalisis pengaruh masa kerja, usia, dan <em>shift</em> kerja terhadap kelelahan kerja.</p> <p><strong>Metode</strong>: Pendekatan yang bersifat kuantitatif melalui metode observasional analitik dengan desain <em>cross-sectional </em>yang dilakukan di PT. TPC Indo Plastic and Chemicals Gresik pada bulan November 2023 hingga April 2024. Populasi penelitian sebanyak 84 pekerja, sampel yang digunakan sebanyak 70 pekerja dengan teknik <em>simple random sampling</em>. Kelelahan kerja sebagai variabel dependen <em>shift</em> kerja, usia, serta masa kerja sebagai variabel independen. Instrumen penelitian dengan kuesioner dari <em>Industrial Fatigue Research Committee</em> (IFRC). Analisis data dengan uji <em>Rank Spearman</em> dan uji <em>Chi-Square</em> tabel kontingensi 2 x 3.</p> <p><strong>Hasil</strong>: diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan antara usia dengan kelelahan kerja (<em>p</em>=0,051) dan masa kerja dengan kelelahan kerja (nilai <em>p</em>=1,000). Terdapat hubungan yang signifikan antara <em>shift</em> kerja dengan kelelahan kerja (nilai <em>p</em>=0,037), menunjukkan bahwa <em>shift</em> kerja berperan dalam mempengaruhi tingkat kelelahan pekerja.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: tidak ada hubungan antara usia, masa kerja dengan kelelahan kerja dan ada hubungan antara shift kerja dengan kelelahan kerja. Saran penelitian ini yaitu menyediakan tempat khusus untuk istirahat dan menambah program olahraga untuk meningkatkan kebugaran fisik pekerja.</p> Ferry Firmansyah, Nugrahadi Dwi Pasca Budiono Copyright (c) 2024 Ferry Firmansyah, Nugrahadi Dwi Pasca Budiono https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5427 Mon, 23 Dec 2024 00:00:00 +0000 HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR BARAT http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5316 <p><strong>Latar belakang</strong>: Kejadian stunting masih ditemukan sampai saat ini. Stunting berhubungan dengan pola makan tetapi masih ditemukan adanya pola makan yang tidak tepat khususnya pada anak usia 6-24 bulan.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Denpasar Barat.</p> <p><strong>Metode</strong>: Penelitian ini menggunakan Desain deskritif korelasional dengan pendekatan <em>cross-sectional</em> yang dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Denpasar Barat pada bulan April 2024. Dimana populasi sebanyak 417 anak dan sampel 224 responden dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pola makan dan pengukuran antropometri. Analisa data dengan uji <em>Chi-Square</em> serta penelitian ini telah mendapat surat etik penelitian</p> <p><strong>Hasil</strong>: Didapatkan hasil bahwa sebanyak 180 responden (80,4%) sudah menerapkan pola makan tepat, dan sebanyak 195 responden (87,1%) tidak mengalami stunting. Didapatkan <em>p-value</em> 0,807 (&gt;0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara pola makan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Denpasar Barat</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Kesimpulan penelitian ini bahwa selain pola makan ada faktor lain yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak sehingga pada penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kejadian stunting pada anak.</p> Ni Made Puspita Ningrum, Made Rismawan, Ni Kadek Sriasih Copyright (c) 2024 Ni Made Puspita Ningrum, Made Rismawan, Ni Kadek Sriasih https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5316 Mon, 23 Dec 2024 00:00:00 +0000 PENGARUH TANAMAN SANSEVIERIA TERHADAP INDOOR AIR QUALITY (IAQ) DI RUANG COPY CENTER UNIVERSITAS XYZ http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5443 <p><strong>Latar belakang</strong>: Mayoritas individu menghabiskan waktu di dalam bangunan, membuat kualitas udara dalam ruangan sangat berpengaruh bagi kesehatan. Ruang copy center di Universitas XYZ , yang sering digunakan oleh mahasiswa dan staf, berpotensi mengalami polusi udara tinggi.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanaman sansevieria terhadap Indoor Air Quality (IAQ) di ruang Copy Center Universitas XYZ.</p> <p><strong>Metode</strong>: Metode: Penelitian ini menggunakan desain One-Group Pretest-Posttest. Pengukuran kualitas udara dilakukan sebelum dan sesudah intervensi dengan menempatkan tanaman Sansevieria di ruang copy center. Parameter yang diukur meliputi suhu, kelembaban, formaldehida (HCHO), partikulat (PM2,5), TVOC, CO, dan CO2.</p> <p><strong>Hasil</strong>: asil menunjukkan penurunan pada kualitas udara setelah intervensi dengan Sansevieria. AQI turun dari 87 (serius) menjadi 33 (ringan). Kadar HCHO, PM2,5, dan TVOC menurun konsisten, sementara kadar CO2 juga menurun meskipun tidak sebesar polutan gas lainnya.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Penelitian menunjukkan bahwa tanaman Sansevieria dapat menurunkan kadar HCHO, PM2,5, dan TVOC, serta memperbaiki Air Quality Index di ruang copy center Universitas XYZ, meskipun ada variabel eksternal seperti aktivitas merokok.</p> Sahuri, Husen, Edwina Rudyarti, Defi Arjuni, Lulus Suci Hendrawati, Abdul Fallah Saepudin Copyright (c) 2024 Sahuri, Edwina Rudyarti, Defi Arjuni, Lulus Suci Hendrawati, Abdul Fallah Saepudin https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5443 Mon, 23 Dec 2024 00:00:00 +0000 HUBUNGAN FAKTOR MATERNAL TINGGI BADAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 25-59 BULAN http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5548 <p><strong>Latar belakang</strong>: Stunting merupakan masalah gizi global yang mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak, serta meningkatkan risiko penyakit di masa depan. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling signifikan di dunia. Di tingkat global, sekitar 22% anak di bawah lima tahun (balita) mengalami stunting. Penyebab utama stunting sangat kompleks, melibatkan faktor gizi yang tidak memadai pada ibu hamil dan balita, sanitasi yang buruk, serta kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan tinggi badan ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 25- 59 bulan di Posyandu desa Panggungharjo.</p> <p><strong>Metode</strong>: Penelitian kuantitatif observasional dengan desain <em>case control</em>. Dilakukan pengukuran variabel terikat yaitu stunting, dan variabel bebas (Tinggi Badan ibu) dicari secara retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah balita usia 25- 59 bulan di Posyandu desa Panggungharjo Sampel menggunakan simple rundom sampling.sebanyak 120 orang yaitu 60 ibu sebagai kelompok kontrol dan 60 ibu sebagai kelompok kasus.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Hasil uji statistik didapatkan p-value 0,001 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tinggi badan ibu dengan kejadian <em>stunting</em>. <em>Stunting </em>berpeluang 4,692 kali (95% ci 1,142-20,186) pada balita yang lahir dari ibu dengan tinggi badan kurang dari 145cm dibanding balita yang lahir dari ibu dengan tinggi lebih dari 145cm.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Terdapat hubungan yang signifikan dan bermakna antara tinggi badan ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 25-59 bulan.</p> Isabella Rahmawati, Endang Khoirunnisa, Kurniasari Pratiwi Copyright (c) 2024 Isabella Rahmawati, Endang Khoirunnisa, Kurniasari Pratiwi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5548 Mon, 23 Dec 2024 00:00:00 +0000 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SEI TUALANG RASO KOTA TANJUNGBALAI http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5576 <p>Anemia zat besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat sehubungan dengan prevalensinya yang tinggi dan dampaknya terhadap kesehatan ibu serta bayinya. Masalah prevalensi gizi merupakan target paling menentukan dari <em>Substainable Devolopment Goals</em> (<em>SDGs</em>) yaitu di bidang kesehatan yang terkait dengan kemiskinan dan kelaparan. Komitmen ini terbukti dari penetapan perbaikan status gizi yang merupakan salah satu prioritas pembangunan kesehatan. Berdasarkan laporan tahunan Puskesmas Sei Tualang Raso tahun 2023, diperoleh data jumlah ibu hamil sebanyak 389 orang, cakupan pemberian tablet zat besi (Fe) 90 tablet sebesar 78,09%. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Konsumsi Tablet Fe di Puskesmas Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai tahun 2023 dan Untuk mengetahui Tindakan Konsumsi Tablet Fe di Puskesmas Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai tahun 2023. Tehnik dalam penelitian ini <em>accidental sampling</em> yaitu ibu hamil yang ditemukan pada waktu penelitian dilaksanakan sebanyak 45 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi, yang menggunakan pendekatan <em>cross sectional study. </em>Berdasarkan hasil penelitian pada tabel diatas diketahui bahwa mayoritas tindakan Ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe berada pada kategori Ya yaitu sebanyak 26 orang (57,8%). Hasil uji <em>Chi-Square </em>didapatkan nilai <em>p=0,00</em><em>0 (p&lt;0.05), </em>maka terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan Ibu hamil dengan tindakan konsumsi tablet Fe di Puskesmas Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai.</p> Meni Fuzi Astuti Tanjung, Erlina Esther Rotua Siringoringo Copyright (c) 2024 Meni Fuzi Astuti Tanjung, Erlina Esther Rotua Siringoringo https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5576 Mon, 23 Dec 2024 00:00:00 +0000 DELAPAN FUNGSI KELUARGA DAN PERILAKU CEGAH GERAKAN TUTUP MULUT DENGAN STUNTING DI DAS http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5553 <p><strong>Latar belakang:</strong> Stunting adalah hambatan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada anak-anak akibat gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan tinggi badan di bawah standar yang ditetapkan oleh lembaga yang mengawasi kesehatan. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan RI tahun 2022 menunjukan prevalensi balita stunting di Indonesia sebesar 21,6%. Prevalensi balita stunting di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 27,8%. Prevalensi balita stunting di Kota Pontianak sebesar 19,7%.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> menganalisis hubungan antara 8 Fungsi Keluarga dan Perilaku Cegah GTM dengan Kejadian Stunting di Daerah Aliran Sungai..</p> <p><strong>Metode:</strong> desain <em>cross sectional</em> dengan populasi sebanyak 640 ibu yang memiliki balita berusia 24-59 bulan yang tinggal di daerah aliran Sungai Kapuas. Sampel penelitian sebanyak 119 ibu balita. Pengambilan sampel dengan cara <em>purposive sampling </em>dengan kriteria inklusi. Kriteria inklusi penelitian diantaranya ibu yang memiliki balita dan tinggal di daerah aliran Sungai Kapuas. Penelitian dilakukan selama 2 bulan, mulai Juni-Juli 2024 di DAS Kapuas. Variabel dalam penelitian ini yaitu 8 Fungsi Keluarga dan Perilaku Cegah GTM.</p> <p><strong>Hasil:</strong> menunjukan ada hubungan signifikan antara 8 fungsi keluarga <em>(nilai p=0,000; PR=9,115; 95% CI 4,242-19,584)</em> dan perilaku cegah GTM <em>(nilai p = 0,000; PR=8,478; 95% CI 4,197-17,124)</em> dengan kejadian stunting di daerah aliran sungai.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong> menunjukkan 8 fungsi keluarga dan perilaku Gerakan Tutup Mulut (GTM) dengan kejadian Stunting pada Balita di daerah aliran sungai. Keluarga memiliki peran penting dalam pencegahan stunting..</p> Nur Ayu Oktaviana, Marlenywati Marlenywati, Elly Trisnawati, Indah Budiastutik Copyright (c) 2024 Nur Ayu Oktaviana, Marlenywati, Elly Trisnawati, Indah Budiastutik https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5553 Mon, 23 Dec 2024 00:00:00 +0000 HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN MEKANISME KOPING PADA MAHASISWA BARU S1 KEPERAWATAN DALAM MENGHADAPI PERKULIAHAN TAHUN PERTAMA DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5647 <p><strong>Latar belakang</strong>: Mahasiswa baru sering melakukan penyesuaian terhadap tahun pertama perkuliahan, maka hal ini kemungkinan dapat menimbulkan stres. Tingkat stres yang dialami setiap individu berbeda, tergantung kemampuan individu dalam mengatasi stres. Mekanisme koping merupakan cara untuk mengatasi stres yang akan membantu beradaptasi.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara tingkat stres dan mekanisme koping pada mahasiswa baru S1 keperawatan dalam menghadapi perkuliahan tahun pertama di Universitas Aisyiyah Yogyakarta</p> <p><strong>Metode</strong>: Penelitian deskriptif korelasional menggunakan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Responden dipilih dengan teknik <em>simple random sampling</em> dan mendapatkan 145 mahasiswa baru S1 keperawatan yang menghadapi perkuliahan tahun pertama di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Analisis data menggunakan uji <em>Kendall-Tau</em>. Dalam pengambilan data menggunakan kuesioner karakteristik responden, kuesioner tingkat stres SLSI yang dimodifikasi, dan kuesioner mekanisme koping.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Sebagian besar responden dalam kondisi stres sedang (58,9%) dengan mekanisme koping adaptif (93,8%). Nilai signifikansi uji <em>Kendall-Tau</em> sebesar 0,720.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>tidak terdapat hubungan tingkat stres dengan mekanisme koping pada mahasiswa baru S1 keperawatan dalam menghadapi perkuliahan tahun pertama di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Dalam hal ini, mahasiswa baru disarankan dapat lebih terbuka dalam menghadapi stres akibat tahun pertama perkuliahan agar mendapatkan bantuan atau konseling yang tepat dari pihak universitas, teman, maupun keluarga serta dapat menggunakan dan mempertahankan koping adaptif.</p> Adetia Pramesti Rinarta, Deasti Nurmaguphita, Mamnuah Copyright (c) 2024 Adetia Pramesti Rinarta, Deasti Nurmaguphita, Mamnuah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5647 Wed, 22 Jan 2025 00:00:00 +0000 ANALISIS PENGARUH POLA ASUH DAN POLA MAKAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAITNIHUTA TAHUN 2024 http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5675 <p>Status gizi merupakan permasalahan yang sangat penting dalam kesehatan balita. Permasalahan terkait gizi balita yaitu Gizi Buruk sebesar 0,13%, Gizi Kurang sebesar 1,98%, Balita pendek sebesar 2,61% dan Balita Kurus sebesar 2,13%. Kesehatan dan kesejahteraan balita sangat dipengaruhi oleh pola asuh dan pola makan yang diterapkan oleh orang tua.&nbsp; Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis pengaruh pola asuh dan pola makan balita terhadap status gizi &nbsp;&nbsp;balita di Wilaya Kerja Puskesmas Saitnihuta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain <em>cross sectional</em>. Penelitian dilakukan di Wilaya Kerja Puskesmas Saitnihuta pada bulan januari-april 2024. Sampel pada penelitian ini ada sebanyak 134 orang yang dikumpulakan&nbsp;&nbsp; secara <em>accidental sumpling</em> dan&nbsp; <em>cluster sampling </em>dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat dan di uji dengan uji <em>Chi-Square.</em> Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara pola makan dan pola asuh terhadap status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Saitnihuta Tahun 2024, dimana diperoleh nilai p-value masing-masing 0.004 dan 0,008. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pola makan merupakan variabel yang paling mempengaruhi status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Saitnihuta Tahun 2024. Dengan nilai Exp (B) sebesar 3,049 maka responden yang memiliki pola makan yang tidak tepat berpeluang 3 kali lebih besar memiliki status gizi kurang. Hasil ini diharapkan akan memberikan kontribusi meningkatkan wawasan dan informasi tentang status gizi balita sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan SDM terkait pelayanan gizi balita.</p> Crisna Lumban Gaol, Dewi Purba, Fransiska Debataraja Copyright (c) 2024 Crisna Lumban Gaol, Dewi Purba, Dewi Hutagaol https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5675 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0000 PENGARUH POS KESEHATAN REPRODUKSI PEREMPUAN (PKRP) TERHADAP PENGETAHUAN PEKERJA PEREMPUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5697 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya. Untuk menjaga dan memelihara kesehatan reproduksi pada perempuan pekerja sangat disarankan setiap tempat kerja mempunyai Pos Kesehatan Reproduksi Perempuan. Pos kesehatan reproduksi perempuan adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari oleh untuk dan bersama masyarakat pekerja melalui pemberian pelayanan kesehatan dengan pendekatan utama promotif dan preventif.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skor pengetahuan pekerja perempuan tentang kesehatan reproduksi sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan Pos Kesehatan Reproduksi Perempuan.</p> <p><strong>Metode :</strong> Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan model <em>One group pretest posttest design</em> yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja perempuan yang bekerja secara rutin di Juragan Dimsum dengan menggunakan metode total sample sehingga sampel berjumlah 30 orang.</p> <p><strong>Hasil :</strong> Berdasarkan hasil penelitian rata-rata pengetahuan responden sebelum intervensi adalah 49,80 dan rata-rata pengetahuan responden sesudah intervensi adalah 71,90 dengan beda rata-rata adalah 22,1 dengan standar deviasi 14,73.</p> <p><strong>Kesimpulan :</strong> Maka disimpulkan terdapat perbedaan skor pengetahuan pekerja perempuan tentang kesehatan reproduksi sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hal ini menunjukkan bahwa metode Pos Kesehatan Reproduksi dapat meningkatkan pengetahuan pekerja perempuan. Pelaksanaan PKRP sebaiknya dilakukan dengan membuat kontrak atau kesepakatan jadwal dengan perusahaan supaya Pos Kesehatan Reproduksi Perempuan tidak mengganggu produktivitas pekerja. Selain itu pemeriksaan kesehatan pada meja 2 baiknya ditambah dengan pemeriksaan lainnya seperti pengukuran tinggi badan, dan lain lain yang dirasa perlu.</p> Vierto Irennius Girsang, Priska Helni Swandy Mendrofa, Laura Mariati Siregar, Asima Sirait, Yunita Purba Copyright (c) 2024 Vierto Irennius Girsang, Priska Helni Swandy Mendrofa, Laura Mariati Siregar, Asima Sirait, Yunita Purba https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5697 Thu, 13 Feb 2025 00:00:00 +0000 PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI PADA KEHAMILAN http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5684 <p><strong>Latar belakang</strong>: Pengetahuan ibu hamil yang rendah mengenai kesehatan reproduksi akan berakibat tidak mengetahui pentingnya kesehatan reproduksi pada kehamilan. Selama ini sistem informasi kurang dimanfaatkan dalam kesehatan reproduksi pada kehamilan. Sehingga informasi yang didapat simpang siur dan kurang tepat serta dapat berdampak pada janin yang dikandungnya. Perkembangan teknologi digital berpengaruh pada peningkatan kesehatan reproduksi pada perempuan. <strong>Tujuan</strong>: Studi ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan mengenai sistem informasi kesehatan reproduksi pada kehamilan. <strong>Metode</strong>: Penelitian ini menggunakan tinjauan pustaka yang didasarkan pada penelusuran Google Scholar. Tulisan mengevaluasi hasil penelusuran yang memenuhi persyaratan dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang ditentukan oleh penulis. <strong>Hasil</strong>: Hasil penelusuran <em>literatur review</em> menunjukkan bahwa perkembangan teknologi berupa sistem informasi berkemabang pesat untuk sekarang ini, Sistem informasi ini telah terintegrasi ke dalam beberapa aplikasi seluler yang melayani kebutuhan kesehatan reproduksi ibu hamil, dan dapat berfungsi sebagai media penyebaran informasi yang diperlukan untuk melengkapi sistem informasi kesehatan reproduksi untuk kehamilan secara lebih efisien serta berkelanjutan. <strong>Kesimpulan</strong>: Untuk membantu meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang, perlu diterapkan sistem informasi kesehatan reproduksi di seluruh masyarakat selama kehamilan. Sistem ini akan mendidik ibu hamil, mengubah sikap dan perilaku mereka, dan mendorong mereka untuk lebih memperhatikan diri sendiri selama kehamilan sehingga mereka dapat memiliki bayi yang sehat.</p> Rina Utami, Susanti, Fatihah Wari Nurjanah, Sumarni Copyright (c) 2024 Rina Utami, Susanti, Fatihah Wari Nurjanah, Sumarni https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5684 Mon, 17 Feb 2025 00:00:00 +0000 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI RS ROYAL PRIMA JAMBI http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5762 <p>Diare merupakan salah satu penyebab utama kematian, sebagaimana dibuktikan dengan meningkatnya angka kesakitan yang terkait dengan penyakit diare setiap tahunnya. Menurut temuan dari SKDI pada tahun 2023, angka kejadian diare secara keseluruhan di berbagai kelompok usia mencapai 2%, dengan 4,9% pada balita dan 3,9% pada bayi. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap masalah ini adalah kurangnya kesadaran tentang diare. Penelitian ini berusaha untuk mengeksplorasi hubungan antara kesadaran ibu dan terjadinya diare pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross-sectional. Lokasi penelitian adalah Rumah Sakit Royal Prima Jambi. Penelitian ini melibatkan seluruh ibu yang memiliki anak yang didiagnosis diare, yang berjumlah 18 partisipan. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling, dan data dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ditampilkan melalui melalui tabel distribusi frekuensi, kemudian diuji menggunakan analisis bivariat dengan uji statistik Chi-Square untuk menentukan keterkaitan antarvariabel dependen dan independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p sebesar 0,289 yang kurang dari 0,05, sehingga hipotesis diterima dan menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian diare pada balita di Rumah Sakit Royal Prima Jambi. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya diare antara lain adalah pemahaman ibu dan juga elemen-elemen lain yang mendukung. Pemahaman yang baik tentang penyakit diare dapat menumbuhkan sikap yang konstruktif, yang kemudian dapat menurunkan angka kejadian diare. Sebaliknya, pengetahuan yang tidak memadai dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya diare. Telah diamati bahwa banyak ibu di Rumah Sakit Royal Prima Jambi memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai penyakit diare. Oleh karena itu, disarankan agar tenaga kesehatan di rumah sakit memperkuat inisiatif promosi kesehatan mengenai penyakit diare untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.</p> Tisnilawati, Yulidar Copyright (c) 2024 Tisnilawati, Yulidar https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 http://114.7.97.221/index.php/JMKM/article/view/5762 Thu, 20 Feb 2025 00:00:00 +0000