HUBUNGAN BERAS JIMPITAN DAN KETERSEDIAAN PANGAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
Keywords:
Status Gizi, Ketersediaan Pangan, Beras JimpitanAbstract
Perkembangan tumbuh kembang balita dewasa ini cukup rentan terhadap berbagai serangan penyakit yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan asupan nutrisi. Jumlah balita gizi buruk dan gizi kurang di Puskesmas Medan Labuhan pada bulan Februari 2015 terdapat 43 (2,19%) balita gizi kurang dan 5 (0,25%) balita gizi buruk meningkat menjadi 127 (6,45%) balita gizi kurang dan 5 (0,25%) balita gizi buruk di bulan Maret 2015. Dimana pada bulan Maret 2015 dukungan berupa beras jimpitan tidak diperoleh. Gizi buruk dan gizi kurang tidak hanya berkaitan dengan sosial ekonomi dan budaya saja tetapi juga berkaitan erat dengan klinis yang dipengaruhi oleh asupan gizi. Sehingga bantuan dan ketersediaan pangan dalam meningkatkan asupan perlu diperhatikan secara spesifik. Penurunan terjadi pada tahun 2016 menjadi 86 (4,4%) balita gizi kurang dan 4 (0,20%) balita gizi buruk dimana dukungan berupa beras jimpitan diperoleh kembali oleh keluarga yang memiliki balita gizi buruk dan gizi kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan beras jimpitan dan ketersediaan pangan keluarga dengan status gizi Balita. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang mempunyai balita usia 12-59 bulan di Puskesmas Medan Labuhan dengan sampel sebanyak 91 responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik dengan uji Spearman. Hasil penelitian ini Variabel beras jimpitan dan ketersediaan pangan berhubungan dengan status gizi dengan nilai significancy p<0,05. Masing-masing yakni beras jimpitan p=0,000 dan ketersediaan pangan p=0,013. Kesimpulan, ada Beras jimpitan mempunyai hubungan dengan status gizi di wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan dengan nilai p 0,000. Beras jimpitan mempunyai korelasi yang kuat terhadap status gizi.