PENGARUH DISCHARGE PLANNING TERHADAP KECEMASAN PASIEN CORONARY ARTERY DESEASE (CAD) YANG DIRENCANAKAN AKAN MENJALANI TINDAKAN DIAGNOSTIK ANGIOGRAPHY KORONER DI INSTALASI RAWAT JALAN POLY JANTUNG RS. USU MEDAN
DOI:
https://doi.org/10.51544/keperawatan.v3i2.1350Keywords:
Angiography Coronary, Discharge Planning, AnxietyAbstract
Coronary Angiography is an invasive examination to describe the condition of the coronary arteries of the heart by inserting a blood vessel catheter into the body and injecting contrast fluid to give a picture of coronary arteries on X-ray imaging immediately after contrast is injected. One of the things that nurses can do to reduce patient anxiety before undergoing a Coronary Angiography procedure is to application Discharge Planning . The purpose of this study was to determine whether there is an effect of application Discharge Planning on the anxiety of patients with coronary artery disease (CAD) who are planned to undergo diagnostic procedure by coronary angiography performed at an outpatient installation of cardiac polyclinic of the University of North Sumatra Hospital Medan. The present study was carried out with a quasi-experimental design by One The Group Test. The sample in this study was determined by consecutive sampling technique that produced 32 subjects as sample. The results of the study indicated by the statistical analysis of paired t-test that the average anxiety value of pre-test and post-test was 12,348% and the value of p was 0,000. This is also in accordance with the significance test (hypothesis) of the two groups where the value of t-counted of 12.50 is obtained compared to the value of t-table of 2.04. Thus it can be concluded that there are differences in anxiety before and after the intervention is given, in this case the intervention in question is the application Discharge Planning. It is recommended to nurses at the Outpatient Installation of Cardiac Polyclinic of the University of North Sumatra Hospital Medan to continue to application Discharge Planning related to the diagnostic procedures for coronary angiography that will be undertaken by the patient, as well as provide physiological and psychological support so that patients can undergo diagnostic procedures with optimistic, more relaxed, and without anxiety.
Keywords: Coronary Angiography, Discharge Planning, Anxiety
ABSTRAK
Angiography Coronary adalah salah satu pemeriksaan invasif untuk menggambarkan keadaan arteri koroner jantung dengan cara memasukkan kateter pembuluh darah ke dalam tubuh dan menginjeksikan cairan kontras untuk memberikan gambaran pembuluh darah koroner pada pencitraan sinar-X segera setelah kontras diinjeksikan.. Salah satu hal yang dapat dilakukan perawat dalam mengurangi kecemasan pasien sebelum menjalani prosedur Angiography Coronary yaitu penerapan Discharge Planning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penerapan Discharge Planning terhadap kecemasan pasien Coroner Artery Desease (CAD) yang direncanakan akan menjalani tindakan diagnostic Angiografi Koroner yang dilaksanakan di Instalasi Rawat Jalan Poli Jantung Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara Medan. Desain penelitian adalah desain Quasi Eksperimental dengan One The Group Test. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Tehnik Consecutive Sampling yang berjumlah 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis dengan uji Statistik Paired T-Test diperoleh nilai rata-rata antara kecemasan pre dan post test adalah 12.438% dan p (value) adalah 0.000. Hal ini juga sesuai dengan nilai pengujian signifikan (hipotesis) dua kelompok diperoleh nilai t (hitung) adalah 11.50 dan t (table) adalah 2.04. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kecemasan sebelum dan sesudah diberikan intervensi, dalam hal ini intervensi yang dimaksud adalah penerapan Discharge Planning. Disarankan kepada perawat di Instalasi Rawat Jalan Poli Jantung RS. USU Medan untuk selalu tetap mempertahankan penerapan Discharge Planning terkait tindakan diagnostic Angiografi Koroner yang akan dijalani oleh pasien serta memberikan dukungan fisiologis maupun dukungan psikologis agar pasien dapat menjalani tindakan dengan optimis, lebih rileks, serta tanpa perasaan cemas
Downloads
References
Affandi, P. R., Harmilah, & Ernawan, B. (2015).Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Leaflet Menurunkan Kecemasan pada Pasien Pre Anestesi dengan Teknik Spinal Anestesi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.Jurnal Teknologi Kesehatan, Volume 13, Nomor 1.
Alwi, Hasan. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Edisi 4.Jakarta : Balai Pustaka.
Antman,E.M.(2013), Cardiac nursing(5th Ed).Lippincott William & Walkins.
Arikunto, S. (2013).Praktek prosedur penelitian suatu pendekatan, Edisi 2,.Jakarta : Rineka CiptaBenih, A. (2014). Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Cohen, J (1988). Statistical Power Analysis For the Behavioral Science Second edition. New York : LEA.
Dakota.(2013). Kateterisasi Jantung di RS Harapan Kita. Diakses 15 Oktober 2018 from http://posredaksi.co.id.
Darlina, D. (2017). Perawatan Pasien yang Menjalani Prosedur Kateterisasi Jantung. Idea Nursing Journal, Vol. III, No. 3, 285–292.(Edisi 6 Volume 1). Jakarta: EGC.
Effendy & Nursalam. (2012). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Evi Afri Yani.(2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Kecemasan Pasien yang Akan Menjalani Kateterisasi Jantung di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2018. Banda Aceh: Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala BandaAceh.
Finkelmeier.(2015). Belajar Mudah Keperawatan Medikal Bedah(Volume. 2). Jakarta: EGC.
Hastono, P.S. (2012).Analisis Data Kesehatan. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Hawari, D. (2014). Manajemen Stres, Cemas, dan, Depresi.Jakarta: FKUI.
Jasmin, C. (2015).Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Menggunakan Booklet Spinal Anestesi Terhadap Kecemasan Pada Pasien Sectio Caecarea Di RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan KemenkesYogyakarta.
Kementerian KesehatanRI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Lembaga Penerbitan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Penyakit Jantung Penyebab Kematian Tertinggi, Kemenkes Ingatkan CERDIK.Diakses 05 Oktober 2018. Diakses dari :www.depkes.go.id.
Kit Chan, D. S., & Wan Cheung, H. (2013). The Effects of Education on Anxiety Among Chinese Patients with Heart Disease Undergoing Cardiac Catheterization in Hong Kong. Contemporary Nurse http://dx.doi.org/10.5172/conu.15.3.310.
Libby, P., Bonow,R.,Mann, D. Braunwald’s.(2013). Heart Disease A Textbook of Cardiovascular Medicine.(8thEd).Philladelphia.
Liliweri, Alo. (2014). Komunikasi Antarpribadi.Bandung : PT. Citra Aditya Bakti
Mahfoedz, Ircham & Eko suryani.(2014). Pendidikan Kesehatan Promosi KesehatanCetakan ke-5.Yogyakarta: Penerbit Erlangga.
Mcaffrey & Tailor, 2013; Underhil et al. (2013).Fundamental of nursing the art and science of nursing care,(13thedition). Philadelphia : Lippincott company .
Morton.(2013). Angiografi Koroner.Jurnal Biomedik,(Volume 4), Nomor 3, 150155. Manado: Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
Muttaqin, Arif.(2013). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular.Jakarta : Salemba Medika.
Nasir, Muhith, Ideputri (2015). Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: Nuha Medika.
Notoatmodjo, S. (2013).Domain Perilaku: Promosi Kesehatandan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2013).Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam.(2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis (Edisi 3). Jakarta: Salemba Medika.