ANALISA TELUR CACING Ascaris lumbricoides PADA FAECES ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK NURUL HASANAH WALBAROKAH ¬(NHW) MARELAN TAHUN 2018
Main Article Content
Abstract
Ascaris lumbricoides adalah Nematoda usus atau cacing usus yang ditularkan melalui tanah yang menyebabkan penyakit Ascariasis, cacing ini disebut juga dengan cacing gelang. Hospes atau inang dari Ascariasis adalah manusia. Diantara Nematoda usus terdapat sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted Helminths), Yang terdiri dari Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), Strongyloides stercoralis (cacing benang), dan Hookworm (cacing tambang). Dampak cacing Soil Transmitted Helminths dapat berupa hanya gatal-gatal, anoreksia, lemah, lesu, daya konsentrasi berkurang, tidur terganggu hingga anemia. Anemia dan malnutrisi yang berat pada usia pertumbuhan akan dapat menyebabkan gangguan perkembangan mental dan fisik anak. Telah dilakukan penelitian di Laboratorium Universitas Sari Mutiara Indonesia dengan metode pemeriksaan langsung menggunakan Eosin 1%. Penelitian bertujuan untuk menganalisa telur cacing Ascaris lumbricoides pada faeces anak usia 4-6 tahun di TK Nurul Hasanah Walbarokah Marelan Tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat kualitatif dengan cara crossectional disimpulkan bahwa dari 41 siswa siswi di TK NHW ditemukan 4 orang terinfeksi telur cacing Ascaris lumbricoides fertilized (9,8%), 1 orang terinfeksi telur cacing Ascaris lumbricoides fertilized, unfertilized dan decorticated (2.3%). Maka dapat disimpulkan penderita yang terinfeksi telur cacing Ascaris lumbricoides yaitu berjumlah 5 orang penderita (12,1%).
Downloads
Article Details
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).