Penetapan Kadar Kafein Pada Minuman Berenergi Dalam Kemasan Sachet Yang Beredar Di Pasaran
Keywords:
Kafein, Minuman berenergi, Penentuan kadarAbstract
Pada proses pembuatan minuman berenergi sering ditambahkan zat – zat stimulan ke dalamnya, salah satunya adalah kafein. Efek kafein dapat menghilangkan rasa kantuk, dapat memberikan kebugaran dan kesegaran pada tubuh. Kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan peningkatan pengeluaran urin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan kafein dalam minuman berenergi kemasan sachet yang beredar di pasaran. Penetapan kadar kafein dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan metode iodometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel menggunakan kafein sebagai zat stimulannya, dimana kadar kafein dengan kode A yaitu 48,80 mg, kadar kafein dengan kode B yaitu 46,44 mg, kadar kafein dengan kode sampel C yaitu 34,73 mg dan kadar kafein dengan kode D yaitu 30,71 mg. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa semua sampel masih memenuhi peryaratan menurut Standart Nasional Indonesia (SNI) No. 01. 6684. 2002 dengan batas kadar kafein dalam minuman adalah tidak lebih dari 50 mg.
Downloads
References
Anonimous. (2003). Kafein Berbahaya Untuk Kehamilan, diakses pada 14 Juli 2011.
Atmaji, wahyu. (2005). Belasan MerekBerebut Pasar Minuman Suplemen, diaksespada 21 Mei 2012.
Dirjen POM. (1996). Nomor PO.04.03.3.01510. Tentang Batasan Maksimum Penggunaan Kafein Dalam Makanan Dan Minuman, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III, Jakarta. (halaman 639).
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV, Jakarta. (halaman 254 -255).
Ikrawan, Yusep. (2005). Dampak Kafein Untuk Kesehatan, diaksespada 11 April 2012.
Khomsan, Ali. (2003). Pangan Dan Gizi Untuk Kesehatan. PT. Gravindo Persada, Jakarta.
Marlinda, Ida. (2005). Bahaya Minuman Berenergi, diakses pada 10 Januari 2014.
Sunaryo, Juli. (1995). Perangsang Susunan Syaraf Pusat Farmakologi – Terapi Edisi 4. Jakarta. (halaman 185).