PERBANDINGAN PEMERIKSAAN BASIL TAHAN ASAM METODEDIRECT SMEAR DAN METODE IMUNOCHROMATOGRAPHI TEST PADA TERSANGKA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI UPT. KESEHATAN PARU MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERBANDINGAN PEMERIKSAAN BASIL TAHAN ASAM METODEDIRECT SMEAR DAN METODE IMUNOCHROMATOGRAPHI TEST PADA TERSANGKA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI UPT. KESEHATAN PARU MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
Main Article Content
Abstract
Tuberkulosis (TB) Paru merupakan penyakit paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.Diagnosis yang tepat dan cepat untuk menemukan TB secara dini sangat diperlukan dalam memutus mata rantai penularan TB.Pemeriksaan BTA merupakan pemeriksaan awal yang dianjurkan oleh WHO dan Nasional sedangkan Pemeriksaan ICT TB merupakan pemeriksaan serologik untuk mendeteksi antibodi Mycobacterium tuberculosis dalam serum dan dapat dilakukan secara mudah dan cepat.Penelitian ini bertujuan untk mendeskripsikan hasil pemeriksaan BTA Metode Direct Smear dan Metode Imunochromatografi Test. Penelitian ini menggunakan Disain Deskriptif Cross Sectional.Penelitian dilakukan di Laboratorium UPT.Kesehatan Paru Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan dilakukan terhadap 10 sampel pasien tersangka penderita TB Paru yang datang memeriksakan diri. Hasil
yang didapatkan pada penelitian ini adalah sensitivitas uji ICT TB sebesar 33,33% dan spesifisitas uji ICT TB sebesar 100. Sensitivitas uji ICT TB adalah rendah (33,33%) dan spesifisitasnya cukup baik (100%) namun uji ICT TB ini masih kurang baik jika digunakan untuk screening awal dalam mendeteksi TB Paru.
Kata Kunci : BTA Direct Smear, Imunochromatographi Test.
Downloads
Article Details
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).