GAMBARAN TELUR CACING NEMATODA USUS PADA TINJA ANAK USIA 7-9 TAHUN DI SD NEGERI 035937 TANJUNG BERINGIN KECAMATAN SUMBUL KABUPATEN DAIRI PROVINSI SUMATERA UTARA
Main Article Content
Abstract
Infeksi kecacingan masih terdapat terutama pada anak-anak sekolah. Nematoda usus adalah salah satu parasit yang sering ditemukan yang dapat menyebabkan kecacingan. Infeksi ini dipengaruhi oleh personal hygine. Salah satu penularan melalui tanah yang disebut dengan Soil Transmitted Helminthis (STH), karena proses embrionisasi sebelum terinfeksi harus melalui tanah. Dampak dari infeksi kecacingan terutama pada anak-anak mengakibatkan Kurangnya Energi Protein (KEP), sehingga kemampuan melakukan aktivitas menurun. Telah dilakukan penelitian pada tinja anak usia 7-9 tahun di SD Negeri 035937 Tanjung Beringin. Metode pemeriksan Direct smear dengan menggunakan Nacl fisiologis 0,9%. Penelitian bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia-Biologi Universitas Sari Mutiara Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40 bahan yang diperiksa terdapat 2 orang anak yang terinfeksi Nematoda usus pada kode sampel C11 (Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura) dan C12 (Ascaris lumbricoides) dan 38 sampel tinja lainnya negative dari 40 anak usia 7-9 tahun. Pencegahan dan penanggulangan infeksi ini adalah, menjaga kebersihan diri dan agar supaya menjaga personal hygiene, dan selalu defekasi pada tempat yang tertentu dan mencuci tangan sebelum makan, tidak kontak langsung dengan tanah, serta melakukan pengobatan pada penderita.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
References
Arikunto S.2006. Prosedur penelitian suata pedekatan praktik. Edisi revisi Rineka Cipta,Jakarta.
Margono S, 2014. Parasitologi Kedokteran, Edisi Keempat, Jakarta : Balai penerbit FKUI.
Sandjaja, B. 2017. Parasitologi Kedokteran Helminthologi Kedokteran Buku II. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Pinardi H, 2014. Penuntun Laboratorium Parasitologi Kedokteran. Jakarta : balai penerbit FKUI.
Soedarto. 2018. Buku ajar parasitologi kedokteran. Jakarta : Sagung Seto