ANALISA KADAR SERUM GLUTAMAT PYRUVIC TRANSMINASE (SGPT) PADA PASIEN SCHIZOPHRENIA yang MENGKONSUMSI OBAT ANTIPSIKOSIS
Main Article Content
Abstract
Schizophrenia adalah penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi gerakan dan perilaku yang aneh dan terganggu. Obat antispsikosis telah menjadi terapi farmakologi utama untuk Schizophrenia sejaka 1950-an. Untuk melihat kelainan pada jaringan sel hati ada aminotransferase yaitu serum glutamat pyruvic transaminase sebagai pemeriksaan untuk mengetahui adanya kerusakkan pada jaringan hati. Telah dilakukan penelitian di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr.Muhammad Ildrem dengan jenis penelitian bersifat deskriptif. Populasi penelitian diambil dari seluruh pasien wanita. Schizophrenia dirawat inap di RSJ Prof.Dr.Muhammad Ildrem yang mengkonsumsi obat antipsikosis lebih dari satu tahun, jumlah sampel yang digunakan sebanyak 20 sampel pada pasien wanita Schizophrenia. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kinetic UV yang telah direkomendasikan oleh IFCC. Tujuan untuk mengetahui kada SGPT pasien Schizophrenia yang mengkonsumsi obat antipsikosis lebih dari satu tahun di RSJ Prof.Dr.Muhammad Ildrem dengan analisa data yang dilakukan secara deskriptif dan melihat presentase data kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi relatif dalan presentase. Disimpulkan bahwa dari 20 sampel wanita Schizophrenia yang mengkonsusmsi obat antipsikosis lebih dari satu tahu ditemukan 8 sampel (40%) nilai SGPT meningkat dan 12 sampel 60% nilai SGPT normal. Kesimpulan bahwa pada penderita Schizophrenia didapatkan nilai aktivitas SGPT meningkat.
Downloads
Article Details
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).